06 December 2023

 Latihan Coaching Clinic Antar Teman Sejawat

Rukol modul 2.3 Sesi Latihan

Assalamualaikum wr wb…

Pada ruang kolaborasi modul 2.3 ini kami akan belajar bagaimana berperan sebagai coach dan sebagai coachee. Saya Ulya Mufidah akan berperan sebagai coah dan rekan saya ibu Lestari Dewi Puspitarini akan berperan sebagai coachee. Berikut praktik kami:

KASUS

Seorang teman sejawat menghubungi saya dan ingin di coaching tentang praktik pembelajaran deferensiasi yang sudah dilakukannya namun menurutnya belum tercapai tujuannya secara maksimal. Beliau berharap ada pencerahan setelah berbincang-bincang dengan coach sehingga dapat memperbaiki cara mengajarnya pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

Coach (Bu Ulya)         : Assalamualaikum bu Dewi…gimana nih kabarnya hari ini?

Coachee (Bu Dewi)    : waalaikumsalam bu Ulya…alhamdulilah baik..mudah-mudahan njenengan juga dalam keadaan sehat wal afiat nggih…

Coach (Bu Ulya)        : Kemarin njenengan WA  katanya mau berbincang-bincang sama saya, ada apa nih bu Dewi? Kok tumben pengen ngobrol sama saya…

Coachee (Bu Dewi)    : iya bu Ulya… saya kok galau ya, pengen pencerahan dan di coaching sama bu Ulya…njenengan ada waktu kan?

Coach (Bu Ulya)        : tentu donk bu Dewi …apa sih yang enggak buat njenengan…. Ada apa nih kok galau gitu?

Coachee (Bu Dewi)   : eeeemmm gini bu Ulya, kita kan kemarin mempelajari pembelajaran diferensiasi di modul 2.1, naaah saya sudah berusaha untuk mempraktikkanya di kelas. Segala tahapan sudah laksanakan bu…namun menurut saya kok saya belum maksimal dalam melaksanakannya ya bu…dan ini agak mengganggu pikiran saya.

Tujuan Utama

Coach (Bu Ulya)         : ooo gitu ya bu Dewi ….

                                      Jadi selama ini njenengan sudah praktik pembelajaran diferensiasi di kelas ya…namun menurut bu Dewi apa yang dilakukan njenengan itu kurang berhasil gitu ya?

Coachee (Bu Dewi)      : iya bu Ulya….itu yang menyebabkan saya jadi agak galau gitu…

Coach (Bu Ulya)        : bu Dewi …kalau boleh saya tau, menurut bu Dewi kira-kira apa yang diharapkan dari percakapan kita kali ini?

Coachee (Bu Dewi)      : Saya pengen dapat pencerahan gitu bu... melalui sharing dengan bu Ulya, saya berharap bisa meningkatkan keaktifan dan kepercayaan diri  siswa dalam pembelajaran. Sehingga saya tidak galau lagi bu…

Coach (Bu Ulya)         : oke…oke…coba deh bu Dewi ceritakan pokok permasalahan saat pembelajaran di kelasnya seperti apa?

Coachee (Bu Dewi)      : jadi gini bu…saat pembelajaran saya di kelas itu masih ada beberapa anak yang tidak aktif… dieeem saja, tidak membantu teman sekelompoknya dalam menyelesaikan tugas dan ketika presentasi anak2 juga ada yang kurang PD saat berbicara di depan kelas suara lirih dan tidak mau menatap ke taman2nya… seperti itu bu Ulya…

Coach (Bu Ulya)          : oooooh begitu ya bu….jadi permasalahan utamanya ada pada keaktifan dan tingkat ke PD an anak-anak dalam pembelajaran bu Dewi di kelas ya?

Coachee (Bu Dewi)    : iya betul bu….


Identifikasi

Coach (Bu Ulya)          : Baik bu Dewi.. kira-kira dari  angka 1 – 10  dimana 1 itu sangat tidak ideal dan 10 itu sangat ideal dimana posisi tingkat keaktifan dan ke PD an siswa saat pembelajaran bu Dewi?

Coachee (Bu Dewi)      : Mungkin di angka 5 bu…

Coach (Bu Ulya)          : eehmmmmm baru level 5 ya..oke…kira-kira target bu Dewi ingin di level berapa tingkat keaktifan dank e PD an anak-anak bu?

Coachee (Dewi)            : kalau saya sih tidak muluk-muluk bu Ulya… anak-anak sudah mencapai angka 8 saja itu sudah ok lah…

Coach (Bu Ulya)          : baik bu Dewi berarti 8 itu sudah termasuk baik ya menurut bu Dewi …

Coachee (Bu Dewi)      : iya bu…sudah baik menurut saya

Coach (Bu Ulya)          : oke…oke… apa saja yang sudah bu Dewi lakukan dalam pembelajaran yang njenengan praktikan selama ini dalam kaintanya untuk meningkatkan keaktifan serta ke PD an anak di kelas bu?

Coachee (Bu Dewi)      : saya sudah melaksanakan tahapan Asesmen diagnostic non kognitif untuk memetakan gaya belajar murid, saya juga membuat bahan ajar yang bervariasi bu…saya juga mengelompokkan murid2 sesuai gaya belajar masing-masing agar mereka bisa berdiskusi, kemudian masing-masing kelompok juga menghasilkan produk yang berbeda

Coach (Bu Ulya)     : Bagus sekali yang sudah dilaksanakan bu Dewi … Njenengan sudah melaksanakan tahapan-tahapan dalam pembelajaran diferensiasi seperti Asesmen diagnostic awal, kemudian ada tahapan kolaborasi kelompok sampai dengan hasil produk yang berbeda… menurut saya itu sudah luar biasa yang dilakukan  bu Dewi


Rencana Aksi

Coach (Bu Ulya)          : oke bu Dewi …dari tahapan-tahapan yang sudah bu Dewi laksanakan itu, menurut njenengan tahap mana yang paling efektif untuk meningkatkan keaktifan dan ke PD an siswa bu?

Coachee (Bu Dewi)      : eeehhhhhhhmmmm kalau menurut saya tahap mengelompokkan murid sesuai dengan gaya belajar masing-masing bu, karena dengan berkelompok mereka bisa berdiskusi dan memecahkan masalah secara bersama-sama, disamping itu anggota dalam kelompok bisa saling menguatkan dan saling memotivasi satu sama lain bu…

Coach (Bu Ulya)          : jadi menurut bu Dewi yang paling efektif untuk meningkatkan keaktifan dan ke PD an murid adalah pembagian kelompok ya bu.. nah sekarang menurut bu Dewi dalam hal pembagian kelompok ini adakah strategi lain yang ingin ibu terapkan?

Coachee (Bu Dewi)      : apa ya bu… kemarin saya membagi kelompok itu berdasarkan gaya belajar murid masing-masing kelompok anggotanya banyak ada 8 dan 9 siswa. Mungkin untuk kedepannya saya bisa pecah lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil bu …ada 4 anggota dalam satu kelompok gitu ya bu… kalau kelompoknya lebih kecil kemungkinan anak kan lebih aktif dan lebih PD dalam presentasi nanti bu…

Coach (Bu Ulya)          : nah itu… sudah muncul strategi yang baru dari bu Dewi …dengan kelompok yg lebih kecil njenengan berharap anak-anak akan lebih aktif dan lebih PD ketika presentasi ya bu….

Coachee (Bu Dewi)      : iya  bu…mudah-mudahan…

Coach (Bu Ulya)          : iya….. selain membuat kelompok yang lebih kecil, adakah strategi lain yang ingin bu Dewi lakukan?

Coachee (Bu Dewi)    : eeehmmmm apa lagi ya…..untuk tahapan-tahapan yang sudah sy lakukan dan jika itu saya rasa baik maka akan saya lakukan lagi bu….selain membuat kelompok yang lebih kecil, kedepannya saya akan lebih memotivasi anak-anak lagi bu dengan melakukan pendekatan secara personal bagi anak2 yang kemarin kurang aktif dan kurang PD bu….


Tanggung Jawab

Coach (Bu Ulya)          : luar biasa lho rencana bu Dewi …… lalu kira-kira kapan ibu akan melakukan rencana tersebut?

Coachee (Bu Dewi)      : insyaallah minggu depan bu Ulya saat pertemuan saya selanjutnya di kelas tersebut.

Coach (Bu Ulya)          : bagus bu Dewi …sy dukung rencana njenengan melaksanakan KBM berdiferensiasi dengan strategi-strategi baru tersebut. Lalu menurut ibu adakah pihak-pihak yang bisa diajak kerjasama untuk membantu bu Dewi dalam mencapai tujuan tersebut?

Coachee (Bu Dewi)      : Ada bu…kebetulan ada senior saya yang sudah lulus pendidikan guru penggerak. Nanti saya akan minta saran dari beliau tentang langkah-langkah saya bu terutama tahapan dalam pembelaran berdiferensiasi. Dan saya juga akan berkolaborasi dengan rekan sesama mapel bu untuk bisa ikut saat saya mengajar sehingga nanti teman saya bisa merefleksi apa yang sudah saya laksanakan bu…

Coach (Bu Ulya)          : rencana yang bagus bu Dewi … jadi njenengan akan bekerjasama dengan senior guru penggerak dan juga rekan sesama mapel ya. Jika dari unsur penyemangat anak dalam keaktifan dan ke PD an, apakah ada yang bisa membantu bu?

Coachee (Bu Dewi)      : Ada bu… saya nanti akan minta tolong kepada guru BK dan wali kelasnya bu…saya akan minta tolong ke wali kelas untuk bekerjasama dengan orang tua murid karena di masing-masing kelas itu ada grup wali murid bu…jadi bisa kerjasama dengan orang tua juga meski melalui WA grup bu….

Coach (Bu Ulya)          : oke..oke… saya sangat setuju dengan rencana njenengan yang akan melibatkan guru BK, wali kelas bahkan wali murid meski melalui WA grup untuk memberi motivasi ke anak2 agar lebih aktif dan lebih PD ketika pembelajaran di kelas. Nah bu Dewi …. Dari pembicaraan kita ini, kesimpulan apa yang bisa ibu dapatkan?

Coachee (Bu Dewi)      : Saya harus melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran diferensiasi dengan benar bu, disamping itu strategi membagi kelompok-kelompok dengan anggota kecil juga harus saya lakukan, kemudian saya harus bekerjasama dengan guru senior, teman sesame mapel, wali kelas dan guru BK juga bu agar tujuan saya tercapai.

Coach (Bu Ulya)          : baik bu Dewi …mudah-mudahan percakapan kali ini ada manfaatnya ya bu…. Kalau bisa minggu depan setelah ibu melaksanakan praktik pembelajaran di kelas kita ketemu lagi nih bu… saya penasaran bagaimana hasilnya…boleh nggak bu?

Coachee (Bu Dewi)      : dengan senang hati bu Ulya… trimakasih sudah mendengarkan curhatan saya ya dan sudah memberikan pencerahan untuk masalah saya.

Coach (Bu Ulya)      : sama-sama bu Dewi …sampai jumpa minggu depan bu Dewi …assalamualaikum

Coachee (Bu ulya)      : siap bu Ulya…. Waalaikumsalam wr wb 




Demikian tulisan ini saya buat...semoga bermanfaat

Mohon tinggalkan koment bagi pengunjung....terimakasih...

No comments:

Post a Comment

  RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI – MODUL 3.1 Perbedaan Dilema Etika dengan Bujukan Moral Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi ...