JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
1. Focus
pada coachee/rekan yang akan dikembangkan
2. Bersikap
terbuka dan ingin tahu
3. Memiliki
kesadaran diri yang kuat
4. Mampu melihat peluang baru di masa depan
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK
1. Kemitraan:
proses kolaboratif antara supervisor dan guru
2. Konstruktif:
bertujuan mengembangkan kompetensi individu
3. Terencana
4. Reflektif
5. Objektif:
data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati
6. Berkesinambungan
7. Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik
KOMPETENSI INTI COACHING
1. Kehadiran
Penuh/Presence
Kehadiran penuh/presence adalah kemampuan
untuk bisa hadir utuh bagi coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai
coaching presence sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang melakukan
percakapan coaching.
2. Mendengarkan
Aktif
keterampilan mendengarkan dengan aktif
atau sering kita sebut dengan menyimak. Seorang coach yang baik akan
mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara.
3. Mengajukan
Pertanyaan Berbobot
Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi
ALUR PERCAKAPAN TIRTA
1. Melalui
supervisi akademik potensi setiap guru dapat dioptimalisasi sesuia dengan
kebutuhan yang nantinya dapat membantu para guru dalam proses peningkatan
kompetensi dengan menerapkan kegiatan pembelajaran baru yang di modifikasi dari
sebelumnya.
2. Pada umumnya pelaksanaan supervisi akademik didasarkan pada kebutuhan dan tujuan sekolah dan dilaksanakan dalam tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan supervisi dan tindak lanjut.
3. Siklus dalam supervisi klinis meliputi tiga tahap yakni pra observasi, observasi dan pasca observasi.
Praktik Coaching Alur TIRTA secara Triad (3 orang) |
No comments:
Post a Comment