12 December 2023

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK


Pada refleksi dwi mingguan modul 2.3 ini saya menggunakan Model Segitiga Refleksi:





A. SETELAH MEMPELAJARI MODUL 2.3 INI SAYA AKHIRNYA MEMAHAMI

             COACHING. 
Coaching adalah sebuah kolaborasi yang berfokus pada hasil yang sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee

            PARADIGMA BERFIKIR COACHEE. 

1.    Focus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan

2.    Bersikap terbuka dan ingin tahu

3.    Memiliki kesadaran diri yang kuat

4.    Mampu melihat peluang baru di masa depan

PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK

1. Kemitraan: proses kolaboratif antara supervisor dan guru

2.    Konstruktif: bertujuan mengembangkan kompetensi individu

3.    Terencana

4.    Reflektif

5. Objektif: data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati

6.    Berkesinambungan

7.  Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik

KOMPETENSI INTI COACHING

1.     Kehadiran Penuh/Presence

Kehadiran penuh/presence adalah kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai coaching presence sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang melakukan percakapan coaching.

2.     Mendengarkan Aktif

keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak. Seorang coach yang baik akan mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara.

3.     Mengajukan Pertanyaan Berbobot

Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi


ALUR PERCAKAPAN TIRTA

Coaching model Alur TIRTA


SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PARADIGMA BERPIKIR COACHING

1.  Melalui supervisi akademik potensi setiap guru dapat dioptimalisasi sesuia dengan kebutuhan yang nantinya dapat membantu para guru dalam proses peningkatan kompetensi dengan menerapkan kegiatan pembelajaran baru yang di modifikasi dari sebelumnya.

2.  Pada umumnya pelaksanaan supervisi akademik didasarkan pada kebutuhan dan tujuan sekolah dan dilaksanakan dalam tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan supervisi dan tindak lanjut.

3. Siklus dalam supervisi klinis meliputi tiga tahap yakni pra observasi, observasi dan pasca observasi.


B. SETELAH MEMPELAJARI MODUL 2.3 SAYA AKHIRNYA MAMPU
        Saya mampu berkolaborasi dengan rekan sesama CGP saat mempraktikkan proses coaching menggunakan alur TIRTA dan sesuai dengan prinsip-prinsip coaching dalam ruang kolaborasi dan demonstrasi kontekstual sebagai coach, coachee maupun sebagai supervisor.

Praktik Coaching Alur TIRTA dua orang
                                
Praktik Coaching Alur TIRTA secara Triad (3 orang)

C. PERASAAN SAYA SETELAH MEMPELAJARI MODUL 2.3 INI ADALAH
           Pada awalnya saya belum mengetahui perbedaan antara coaching, mentoring, konseling maupun training. Namun setelah mempelajari modul 2.3 melalui alur MERDEKA saya jadi tercerahkan sehingga saya mulai paham apa itu coaching, kompetensi inti, alur TIRTA, bahkan saya sudah mempraktikkannya dengan rekan sesama CGP.
            Perasaan bingung sebelum mempelajari modul ini dan tidak tahu bagaimana menjadi coach yang dapat membantu coachee dalam menemukan solusinya sendiri dari permasalahannya. Setelah saya memperlajari modul ini saya sangat senang mendapatkan ilmu baru dan saya merasa bersemangat untuk mempraktikkannya baik kepada rekan sejawat maupun murid saya.

D. SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN MODUL 2.3 INI, TARGET SAYA SELANJUTNYA ADALAH
            Target saya selanjutnya adalah ingin mengimplementasikan proses coaching kepada seluruh rekan sejawat dan murid. Karena dengan coching membuat murid merdeka belajar untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya.



Demikian Refleksi dwi mingguan ini saya buat. semoga bermanfaat.
Jangan lupa tinggalkan coment jika anda mengunjungi blog ini...



No comments:

Post a Comment

  RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI – MODUL 3.1 Perbedaan Dilema Etika dengan Bujukan Moral Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi ...